Hubungan antara Atmosfer dengan Suhu Permukaan Laut
Suhu
permukaan laut mengatur massa udara yang berada di atmosfer. Suhu permukaan
laut juga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap awal pembentukan angin
siklon tropis. Angin siklon tropis dapat menyebabkan alur ombak menjadi dingin,
yang kemudian memicu percampuran turbulen yang dapat terjadi hingga 30 meter
dari permukaan. Suhu permukaan laut berubah setiap harinya, juga panas
spesifiknya pun bisa berubah menjadi lebih tinggi. Di hari-hari yang berangin
variasi suhu permukaan laut lebih rendah daripada di hari-hari yang tenang
tidak berangin. Rata-rata suhu permukaan
laut dipengaruhi oleh dua hal, yaitu arus global dan sirkulasi termohalin
global.
Suhu permukaan laut merupakan
parameter Oseanografi yang selalu diukur untuk kepentingan penelitian. Ada
beberapa instrumen yang digunakan untuk mengukur suhu permukaan laut. Dengan
menggunakan termometer dan menggunakan satelit cuaca. Jika dengan termometer,
salah satu metodenya adalah dengan mencelupkan termometer ke dalam suatu wadah
air yang yang secara manual awalnya telah dimasukkan ke dalam air. Cara yang
demikian merupakan cara konvensional yang dilakukan pada tahun 1963. Kemudian,
semakin berkembang zaman, instrumen yang digunakan pun semakin maju. Pada tahun
1967 hingga 1970, orang-orang mulai menggunakan teknologi citra satelit untuk
menentukan suhu permukaan laut. Penggunaan satelit ini mulai sering digunakan
pada tahun 1982. Dengan teknologi citra satelit, kita mampu melihat suhu
permukaan laut secara global dengan beragam variasinya. Suhu in situ merupakan
suhu yang diukur oleh satelit cuaca ini. Pengukuran ini berdasarkan radiasi
termal dari lautan yang ditangkap oleh satelit, yang kemudian dua atau lebih
panjang gelombang dari radiasi ini diproses dalam sinyal infra merah yang
merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik. Satelit cuaca NASA menyediakan data suhu permukaan
laut sejak tahun 2000, dengan tenggang waktu satu hari. Satelit GOES milik NOAA mampu menyediakan data suhu permukaan laut yang diukur per
jam, dengan tenggang waktu bebarapa jam. Ada beberapa kekurangan dalam
pengkuran suhu permukaan laut yang menggunakan satelit, yaitu kurang akuratnya
data yang didapat jika di laut terjadi penguapan. Kemudian kekurangan lain
adalah satelit tidak dapat memantau jika terrhalang oleh awan-awan.
Suhu
permukaan laut bervariasi di tiap tempat. Tentunya terdapat berbagai faktor
yang mempengaruhi hal ini. Variasi di daerah secara lokal itu biasa terjadi
karena adanya proses upwelling. Angin di lepas pantai menggerakkan air hangat
di permukaan yang kemudian digantikan dengan air yang lebih dingin dari
kedalaman laut yang berpindah oleh Transpor Ekman. Suhunya bisa bervariasi
hingga mencapai perubahan suhu 6oC. Variasi lain juga diakibatkan
oleh adanya angin siklon tropis. Perubahan suhu 0,2oC hingga 0,4oC
bisa juga terjadi karena pengaruh debu sahara. Faktor-faktor lain dintaranya,
angin siklon ekstratropis, air gletser yang meningkat, serta konsentrasi
fitoplankton yang meningkat. Variasi suhu permukaan laut secara regional bisa
diakibatkan oleh fenomena El-Nino dan La-Nina. Pertanda El-Nino sedang terjadi
ialah ketika air hangat menyebar dari Pasifik Barat dan Hindia menuju Pasifik
Timur. Hal ini membuat curah hujan tinggi di Pasifik Timur. Perubahan suhu yang
ditimbulkan oleh El-Nino atau La-Nina ialah 0,5oC.